Pentingkah SoC atau Prosesor Kencang Kelas Premium?
Sumber artikel : http://gadget.jagatreview.com/2018/03/pentingkah-soc-atau-prosesor-kencang-kelas-premium/
SoC
atau System on Chip adalah nama untuk komponen yang kerap disebut sebagai
“prosesor” di dalam smartphone atau tablet. Chip ini berisikan banyak komponen,
namun dengan komponen utama prosesor di dalamnya. Perkembangan teknologi
membawa kita ke masa di mana prosesor di dalam SoC sudah kian mampu menyuguhkan
performa yang sangat tinggi. Umumnya prosesor kelas atas ini tersedia di dalam
SoC kelas premium. Selain itu, SoC kelas premium pun umumnya dilengkapi dengan
ISP (Image Signal Processor, untuk kamera), DSP (Digital Signal Processor,
prosesor multifungsi yang hemat daya), GPU (Graphics Processing Unit, untuk
grafik), dan modem terkini. Modem terkini yang tersedia dalam SoC premium
akan mampu menyuguhkan kecepatan lebih tinggi dan fitur-fitur lebih lengkap
(misalnya: VoLTE) saat penyedia jaringan selular Anda melakukan peningkatan
kemampuan jaringan.
Performa Kencang, Untuk Apa?
Inilah
hal yang banyak dipertanyakan pengguna. Banyak yang mengatakan, selama
kelengkapan sudah mencukupi, sudah enak. Mari kita perhatikan beberapa acuan
yang agak salah mengenai kebutuhan akan performa pada smartphone.
Saya
Tidak Pakai untuk Gaming, Jadi Tidak Butuh yang Kencang
Game
menjadi lancar dan nyaman, adalah salah satu efek dari penggunaan SoC kencang.
Sebenarnya, aplikasi produktivitas yang non-gaming adalah yang paling terbantu
dalam penggunaan sehari-hari. Mengetik sembari membuka window chatting
akan menjadi nyaman dengan SoC yang kencang (dan layar yang besar).
Saya
Butuh untuk Social Media dan Chat saja, Tidak Perlu Kencang-Kencang
Orang
Indonesia umumnya menggunakan banyak aplikasi socmed dan chat. Sebut saja,
Facebook, Twitter, Instagram, Path, WhatsApp, Line, FB Messenger, itu adalah
segelintir dari aplikasi socmed dan chat yang umumnya terdapat di dalam sebuah
smartphone. Itu adalah jumlah aplikasi yang tidak sedikit!
Prosesor
yang kencang dan konsisten performanya sangat dibutuhkan untuk bisa
mengoperasikan semua aplikasi tersebut. Apalagi, jika Anda ingin
mengoperasikannya secara bergantian tanpa mematikan aplikasi tersebut setelah
selesai menggunakannya. Selain itu, jangan lupa bahwa modem terbaik di dalam
SoC premium akan membuat konektivitas lancar terus saat ber-socmed dan chatting.
Multitasking
Itu yang Penting Kan RAM dan Storage Saja
RAM
dan storage itu ibarat jalan rayanya. Semakin lega jalan rayanya, makin mudah
data dari beragam aplikasi bisa digunakan. Akan tetapi, jika mesinnya tidak
cukup kencang, perpindahan antara aplikasi akan menjadi tetap lamban. Jadi,
performa premium dari sebuah SoC akan menjadi sangat penting untuk
multitasking.
Sensor
Bagus Sudah Cukup untuk Hasil Foto yang Bagus
Bagi
Anda yang mengira bahwa sensor saja cukup, perhatikan bahwa sensor itu hanyalah
penangkap gambar “mentah” saja. Gambar mentah tadi harus diolah dengan ISP
(Image Signal Processor) yang terdapat di dalam SoC. Semakin kencang ISP ini,
akan semakin mudah untuk memroses pengolahan gambar yang canggih dan
menghasilkan foto yang baik. Jika ISP-nya lamban, maka pengolahan pun akan
menjadi seadanya dan menghasilkan foto yang kurang optimal. Sementara itu,
kenyamanan pengoperasian kamera pun akan sangat bergantung ISP. Semakin kencang
ISP, kamera akan merespon lebih cepat, autofokus lebih cepat, dan pemotretan
pun berjalan dengan lebih nyaman dan lancar.
SoC
Premium: Kunci Kenyamanan Penggunaan Sebuah Smartphone
Ya,
sekadar 8 core saja, tidak menjamin penggunaan sehari-hari akan menjadi nyaman
dan kencang. SoC kelas premium terbaru akan menyuguhkan kenyamanan penggunaan
untuk segala jenis aplikasi yang Anda gunakan. Umumnya, pengembang aplikasi
tidak akan membuat SoC premium terasa berat. Bahkan, karena umumnya mencoba
untuk mengakomodasi SoC kelas menengah dan bawah, aplikasi akan berjalan
super-nyaman saat Anda memakai SoC kelas premium.
SoC
premium seperti Snapdragon 835 ini pun memiliki kemampuan heterogeneous
computing. Dikarenakan desainnya yang menyatukan beragam prosesor dalam satu
chip, pekerjaan yang membutuhkan fungsi berbeda dapat dikerjakan oleh beragam
prosesor, sesuai keunggulan prosesor masing-masing tanpa harus memboroskan daya
dan waktu. Bermain game online, misalnya. Core prosesor dan GPU dapat bekerja
sama mengerjakan fungsi sesuai peruntukkan masing-masing (prosesor untuk
pengendalian fungsi game dan GPU untuk sisi grafis game), sementara modem
bekerja untuk komunikasi data game. Game seperti Pokemon GO, bahkan akan
menggunakan lebih banyak komponen secara bersamaan, karena IZAT bekerja untuk
menentukan lokasi. Bahkan, ISP/DSP bekerja untuk mewujudkan tampilan Augmented
Reality (AR) saat menangkap Pokemon. Semua ini susah untuk bisa diekseuki
secara efisien dan mulus tanpa SoC yang memiliki kemampuan heterogeneous
compute yang baik.
Jadi, smartphone premium yang hadir dengan SoC terkini sebenarnya tidak bisa dibilang “mahal”. Karena, penggunaan SoC premium akan membuat kenyamanan pakainya jadi sangat tinggi. Di zaman di mana smartphone kian digunakan untuk beragam kebutuhan sehari-hari, bahkan kerap menggantikan posisi laptop, sebuah smartphone dengan SoC premium akan menjadi pilihan terbaik untuk menghemat pengeluaran membeli beragam gadget lainnya, bukan?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Analisa Unsur artikel
·
Termasuk Karya semi ilmiah : Artikel
tersebut memuat beberapa pendapat pribadi penulis, mengandung fakta yang
subjektif dan menggunakan banyak kalimat kalimat yang bersifat ilmiah, karena membahas
tentang perkembangan teknologi SoC pada smartphone yang erat kaitannya dengan
teknologi. Banyak menggunakan perumpamaan agar para pembaca dengan mudah
memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Cenderung tidak kaku.
·
Menggunakan Pendekatan deduktif
: Paragraf diatas diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh,
rincian khusus, bukti-bukti , perumpamaan dan lain-lain. Karena Paragraf
deduktif dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah
dari umum ke khusus.
·
Struktur kalimat SPOpel. :
contohnya : “Orang Indonesia umumnya menggunakan banyak
aplikasi socmed dan chat”
Orang Indonesia sebagai subjek
Umumnya menggunakan sebagai predikat
Banyak aplikasi sebagai objek
Socmed dan chat sebagai pelengkap.
·
Menggunakan kalimat formal : kalimat
diatas ditulis berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta pemilihan kata yang baku.
·
Ada kalimat yang bisa sedikit
diperbaiki, misalnya “Akan tetapi, jika mesinnya tidak cukup
kencang, perpindahan antara aplikasi akan menjadi tetap lamban” menjadi “Akan tetapi,
jika mesinnya tidak cukup kencang, perpindahan antara aplikasi akan tetap
lamban”