Sunday, April 15, 2018

Tugas : Analisa Artikel

Pentingkah SoC atau Prosesor Kencang Kelas Premium?

Sumber artikel : http://gadget.jagatreview.com/2018/03/pentingkah-soc-atau-prosesor-kencang-kelas-premium/

SoC atau System on Chip adalah nama untuk komponen yang kerap disebut sebagai “prosesor” di dalam smartphone atau tablet. Chip ini berisikan banyak komponen, namun dengan komponen utama prosesor di dalamnya. Perkembangan teknologi membawa kita ke masa di mana prosesor di dalam SoC sudah kian mampu menyuguhkan performa yang sangat tinggi. Umumnya prosesor kelas atas ini tersedia di dalam SoC kelas premium. Selain itu, SoC kelas premium pun umumnya dilengkapi dengan ISP (Image Signal Processor, untuk kamera), DSP (Digital Signal Processor, prosesor multifungsi yang hemat daya), GPU (Graphics Processing Unit, untuk grafik), dan modem terkini.  Modem terkini yang tersedia dalam SoC premium akan mampu menyuguhkan kecepatan lebih tinggi dan fitur-fitur lebih lengkap (misalnya: VoLTE) saat penyedia jaringan selular Anda melakukan peningkatan kemampuan jaringan.

Performa Kencang, Untuk Apa?
Inilah hal yang banyak dipertanyakan pengguna. Banyak yang mengatakan, selama kelengkapan sudah mencukupi, sudah enak. Mari kita perhatikan beberapa acuan yang agak salah mengenai kebutuhan akan performa pada smartphone.

Saya Tidak Pakai untuk Gaming, Jadi Tidak Butuh yang Kencang
Game menjadi lancar dan nyaman, adalah salah satu efek dari penggunaan SoC kencang. Sebenarnya, aplikasi produktivitas yang non-gaming adalah yang paling terbantu dalam penggunaan sehari-hari. Mengetik sembari membuka window chatting akan menjadi nyaman dengan SoC yang kencang (dan layar yang besar).

Saya Butuh untuk Social Media dan Chat saja, Tidak Perlu Kencang-Kencang
Orang Indonesia umumnya menggunakan banyak aplikasi socmed dan chat. Sebut saja, Facebook, Twitter, Instagram, Path, WhatsApp, Line, FB Messenger, itu adalah segelintir dari aplikasi socmed dan chat yang umumnya terdapat di dalam sebuah smartphone. Itu adalah jumlah aplikasi yang tidak sedikit!
Prosesor yang kencang dan konsisten performanya sangat dibutuhkan untuk bisa mengoperasikan semua aplikasi tersebut. Apalagi, jika Anda ingin mengoperasikannya secara bergantian tanpa mematikan aplikasi tersebut setelah selesai menggunakannya. Selain itu, jangan lupa bahwa modem terbaik di dalam SoC premium akan membuat konektivitas lancar terus saat ber-socmed dan chatting.

Multitasking Itu yang Penting Kan RAM dan Storage Saja
RAM dan storage itu ibarat jalan rayanya. Semakin lega jalan rayanya, makin mudah data dari beragam aplikasi bisa digunakan. Akan tetapi, jika mesinnya tidak cukup kencang, perpindahan antara aplikasi akan menjadi tetap lamban. Jadi, performa premium dari sebuah SoC akan menjadi sangat penting untuk multitasking.

Sensor Bagus Sudah Cukup untuk Hasil Foto yang Bagus
Bagi Anda yang mengira bahwa sensor saja cukup, perhatikan bahwa sensor itu hanyalah penangkap gambar “mentah” saja. Gambar mentah tadi harus diolah dengan ISP (Image Signal Processor) yang terdapat di dalam SoC. Semakin kencang ISP ini, akan semakin mudah untuk memroses pengolahan gambar yang canggih dan menghasilkan foto yang baik. Jika ISP-nya lamban, maka pengolahan pun akan menjadi seadanya dan menghasilkan foto yang kurang optimal. Sementara itu, kenyamanan pengoperasian kamera pun akan sangat bergantung ISP. Semakin kencang ISP, kamera akan merespon lebih cepat, autofokus lebih cepat, dan pemotretan pun berjalan dengan lebih nyaman dan lancar.

SoC Premium: Kunci Kenyamanan Penggunaan Sebuah Smartphone
Ya, sekadar 8 core saja, tidak menjamin penggunaan sehari-hari akan menjadi nyaman dan kencang. SoC kelas premium terbaru akan menyuguhkan kenyamanan penggunaan untuk segala jenis aplikasi yang Anda gunakan. Umumnya, pengembang aplikasi tidak akan membuat SoC premium terasa berat. Bahkan, karena umumnya mencoba untuk mengakomodasi SoC kelas menengah dan bawah, aplikasi akan berjalan super-nyaman saat Anda memakai SoC kelas premium.
SoC premium seperti Snapdragon 835 ini pun memiliki kemampuan heterogeneous computing. Dikarenakan desainnya yang menyatukan beragam prosesor dalam satu chip, pekerjaan yang membutuhkan fungsi berbeda dapat dikerjakan oleh beragam prosesor, sesuai keunggulan prosesor masing-masing tanpa harus memboroskan daya dan waktu. Bermain game online, misalnya. Core prosesor dan GPU dapat bekerja sama mengerjakan fungsi sesuai peruntukkan masing-masing (prosesor untuk pengendalian fungsi game dan GPU untuk sisi grafis game), sementara modem bekerja untuk komunikasi data game. Game seperti Pokemon GO, bahkan akan menggunakan lebih banyak komponen secara bersamaan, karena IZAT bekerja untuk menentukan lokasi. Bahkan, ISP/DSP bekerja untuk mewujudkan tampilan Augmented Reality (AR) saat menangkap Pokemon. Semua ini susah untuk bisa diekseuki secara efisien dan mulus tanpa SoC yang memiliki kemampuan heterogeneous compute yang baik. 

KESIMPULAN
Jadi, smartphone premium yang hadir dengan SoC terkini sebenarnya tidak bisa dibilang “mahal”. Karena, penggunaan SoC premium akan membuat kenyamanan pakainya jadi sangat tinggi. Di zaman di mana smartphone kian digunakan untuk beragam kebutuhan sehari-hari, bahkan kerap menggantikan posisi laptop, sebuah smartphone dengan SoC premium akan menjadi pilihan terbaik untuk menghemat pengeluaran membeli beragam gadget lainnya, bukan?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Analisa  Unsur artikel

·        Termasuk Karya semi ilmiah : Artikel tersebut memuat beberapa pendapat pribadi penulis, mengandung fakta yang subjektif dan menggunakan banyak kalimat kalimat yang bersifat ilmiah, karena membahas tentang perkembangan teknologi SoC pada smartphone yang erat kaitannya dengan teknologi. Banyak menggunakan perumpamaan agar para pembaca dengan mudah memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Cenderung tidak kaku.
·         Menggunakan Pendekatan deduktif : Paragraf diatas diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti , perumpamaan dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum ke khusus.
·        Struktur kalimat SPOpel. : contohnya : “Orang Indonesia umumnya menggunakan banyak aplikasi socmed dan chat”
Orang Indonesia sebagai subjek
Umumnya menggunakan sebagai predikat
Banyak aplikasi sebagai objek
Socmed dan chat sebagai pelengkap.
·        Menggunakan kalimat formal : kalimat diatas ditulis berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta pemilihan kata yang baku.
·        Ada kalimat yang bisa sedikit diperbaiki, misalnya “Akan tetapi, jika mesinnya tidak cukup kencang, perpindahan antara aplikasi akan menjadi tetap lamban” menjadi “Akan tetapi, jika mesinnya tidak cukup kencang, perpindahan antara aplikasi akan tetap lamban”

Sunday, March 18, 2018

Tugas : PERIODESASI SEJARAH BAHASA INDONESIA

PERIODESASI SEJARAH BAHASA INDONESIA

 
No.
TAHUN
PERISTIWA / KETERANGAN
1.
683
Prasasti  Kedukan Bukit, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan di Palembang
2.
684
Prasasti Talang Tuo, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan di Palembang
3.
686
Prasasti Kota Kapur, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan di Bangka Barat
4.
688
Prasasti Karang Brahi Bangko, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan di Merangi, Jambi
5.
1380
Terdapat tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh
6.
1908
Pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
7.
16 Juni 1927
Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia
8.
28 Oktober 1928
Secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
9.
1933
Berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
10.
1936
Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
11.
25 - 28 Juni 1938
Dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
12.
18 Agustus 1945
Ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
13.
19 Maret 1947
Diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
14.
28 Oktober s.d
2 November 1954
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
15.
16 Agustus 1972
H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972
16.
31 Agustus 1972
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
17.
28 Oktober s.d
2 November 1978
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
18.
21 - 26 November 1983
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
19.
28 Oktober s.d
3 November 1988
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
20.
28 Oktober s.d
2 November 1993
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
21.
26 - 30 Oktober 1998
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
Sumber : http://nadiyyazummi.blogspot.co.id/2013/06/periodesasi-sejarah-bahasa-indonesia.html